Film Miracle In Cell No.7 Versi 3 Negara (Turki, Korea, Indonesia), The Best Lah

Picture : idseducation.com (Versi indonesia)

Sedikit cerita, saya pertama kali nonton itu yang versi turki. Trus penasaran juga sama yang versi korea. Nah dari kedua negara ini memang ada banyak perbedaan. Meskipun begitu pada intinya sih sama ya kisahnya tentang pria down sindrom yang punya satu anak cewek, yang di fitnah melakukan perbuatan jahat atau pembunuhan oleh orang yang berkuasa dan dijebloskan ke penjara sampai kena hukuman mati.

Pas banget sekarang ini akhirnya keluar juga yang versi indonesia. Jujur saja memang ada rasa yang berbeda di tiap versinya. Tapi yang jelas semua filmnya tuh sama-sama mengoyak hati dan perasaan. Drama banget dan ngena banget dihati mah kalau dibilang. 


Kunjungi juga channel youtube saya
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita


Alur Cerita Yang Sama

Kok bisa sebegitu tragisnya kehidupan di dunia ini. Kayaknya gak adil banget buat orang kecil yang gampang sekali tertindas. Ditindas sebegitunya oleh orang kaya yang punya kekuasaan lebih. Mereka kaum lemah hanya orang biasa yang gak berdaya, yang niatnya baik ingin menolong eh malahan jadi korban. Padahal gak ada satupun kesalahan yang ia miliki tapi sang diktaktor seperti gak mau tahu dengan apa yang terjadi. Gak tau dan gak mau cari tahu dulu tentang apa yang sebenarnya terjadi.  Dia hanya tau putrinya tewas saat trakhir bersama si pria down syndrom ini. Tapi pria malang ini bukanlah pelaku kejahatan. Karna memang tidak ada kejahatan yang dilakukannya. Hanya salah paham aja. Karna salah paham dan egoisnya pihak tertentu, malahan membuat seorang pria malang ini sampai dikenakan hukuman mati dan meninggalkan putri kecilnya sendirian di dunia ini, sungguh sangat sedih.


Baca juga :


Picture : tabloid bintang


Artis di 3 Negara Sukses Memerankan

Rasa yang berbeda itu di berhasil diciptakan oleh tokoh atau artis yang memerankan si tokoh pria yang mengalami sakit down syndrom ini, baik yang versi turki, korea dan tentunya versi indonesia. Mereka semua berhasil membuat semua orang yang menonton film ini mengeluarkan air mata. Sayang sekali karna ketidak normalnya pria malang ini membuat ia tidak bisa membela dirinya sendiri karna down syndromnya. Ia hanya tulus menyayangi anaknya tanpa hal lainnya, dan juga tulus ingin menolong anak orang lain yang kena musibah kecelakaan tapi dibalasnya malah dengan hukuman penjara dan hukuman mati. 

Saya disini beropini bukan mengenai kondisi pria atau tokoh utama dalam film ini ya, tapi lebih kepada drama yang menurut saya berhasil dibawakan oleh para artis di tiga negara ini. Tentunya yang masih hangat di versi indonesinya diperankan oleh Vino G. Bastian yang sangat bagus dan mantab penjiwaannya.

Picture : jabarekspres.com (Versi korea)


Akting Vino G. BAstian

Buat para pecinta FTV zaman dulu dan film-film lainnya tentunya udah tahu betul akting Vino itu seperti apa. Natural dan mendalami setiap filmnya. Bahkan di film ini Vino berhasil membawa kita juga untuk berderai air mata. Terutama di scene detik-detik akan dikirim ke nusa kambangan, dimana disana ia akan berakhir nyawanya. Berpisah dengan putri kecilnya, ah sangat-sangat dramatis dan menyentuh banget perpisahan mereka.

Ending film versi indonesia ini sangat mirip dengan yang versi korea dimana si tokoh pria utama yang malang ini akhirnya kena hukuman mati dan beneran mati, meninggalkan putri satu-satunya. Beda dengan yang versi turki dimana ada tokoh lain di penjara yang rela bertukar tempat dengan pria yang malang ini. Lalu akhrinya pria ini bisa ketemu lagi dengan putri semata wayangnya di tempat lain dan berpindah ke daerah lain agar tidak ketauan orang lain dan orang yang jahat itu, kalau dia masih hidup.
Sama-sama sedih tapi endingnya bikin happy, karena gak jadi kena hukuman mati.

Picture: cosmo.ph (Versi turki)


Film versi indonesia yang baru tayang ini saya bilang sukses ya, selain mirip dengan versi yang korea sang sutradara Hanung bramantyo berhasil menambahkan juga bumbu komedi dalam drama ini. Penonton gak jadinya dibuat gak monoton dan gak terlalu tegang selama mengikuti alur filmnya. Saya rasa ini menjadi bagian yang menjadi nilai plus dibanding kedua versi negara tetangga lainnya. Beberapa bagian scene yang lucu berhasil membuat suasana jadi pecah dan bikin happy. Dengan ditambahkannya komika Rigen Rakelna, Indra Gunawan dan kawan-kawan lainnya membuat film ini berasa komplit, seperti empat sehat lima sempurna lah kalau di dalam menu makanan.

Film yang telah release sejak 8 September 2022 ini juga meraih rating tinggi di IMDB. Gimana enggak, film memang sangat menyentuh. Meski ada beberapa scene secara detail alur dan pengambilan gambar saya pribadi kurang suka, tapi tetap saya akui film ini bagus dan rekomendasi untuk ditonton.

Kalau menurut kamu sendiri gimana?
Apa layak menonton film ini bersama keluarga?


Baca juga :


Kunjungi juga channel youtube saya
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita




Post a Comment