Tau Gak Sih Kenapa Rumah Kamu Penuh Dengan Barang? Nih 11 Diantaranya

Picture : Pexels.com/ Shvets production


Saat dirumah sendiri rasanya apa aja pengen dibeli. Perabotan perintilan berbagai macam bentuknya rasanya pengen cepet-cepet masuk dan memenuhi isi rumah. Tapi kalau semua sudah terpenuhi, selanjutnya apa? Beberapa barang memang punya fungsinya sendiri untuk membantu operasional rumah, tapi jika barang itu sudah double keberadaannya apalagi sampe numpuk trus gimana dong?

Entah tanpa sengaja atau memang beneran gak sadar kita tuh suka ngumpulin barang lho. Apalagi ditambah dengan habit yang suka kepincut barang-barang lucu saat jalan-jalan. Hal ini sangat bisa memicu kita ngumpulin barang-barang yang sebenarnya gak beigtu guna. Membuat hidup jadi ribet. Belum lagi ditambah kalau punya hobby shopping, jelas habit ini akan membuat rumah akan cepet penuh. Padahal barangnya juga gak penting-penting amat atau gak urgent banget buat dibeli. Pemicu lainnya, ditambah juga keuangan dikantong yang sangat super stabil, jelas ini akan makin membantu habit kamu itu. Kedepannya bisa menjadikan kamu sebagai orang yang suka belanja impulsif dan konsumtif.


Kunjungi juga channel youtube saya
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita


Meskipun begitu, hal ini cepat atau lambat akan menjadi masalah untuk kita sendiri dan kenyamanan dalam rumah. Rumah jadi penuh dan sesak. Sadar gak sih kadang sikap kita itu suka salah. Main asal beli barang, suka simpan barang-barang. Suka koleksi barang yang gak jelas manfaatnya. Yang seharusnya sudah keluar dari rumah atau lebih tepatnya donasikan saja. Karena mengeleminasi barang yang benar-benar kita butuhkan itu akan lebih baik.


Picture : Pexels.com/ Cottonbro


Saya rasa hidup minimalis itu lebih nyaman, nyaman bergerak, nyaman dalam bertindak. Kita bebas lalu lalang dirumah tanpa kepenuhan barang-barang. Nyaman dalam menggunakan pakaian yang, karna pilihan gak terlalu banyak dan gak usah buang waktu karna kelamaan mikir mau pakai baju apa hari ini. Ngabisin waktu banget gak sih, kalau hari-hari kita hanya di riwehin sama yang namanya barang. Parahnya sering kali tanpa sengaja kita sendirilah yang membuat ini semua terjadi. 


Baca juga :


Buat saya hal ini menjadi pemicu kenapa kita harus melakukan decluttering. Tapi sebelum itu tahukah kamu kenapa rumah kamu saat ini berapa penuh dengan barang? 

1. Suka ngumpulin barang-barang yang cuma dinilai lucu aja

Terutama hal ini terjadi pada para wanita, tapi bukan berarti para pria juga gak menyumbang habit ini ya. Barang yang dinilai cuma karna lucunya aja, terkadang kurang penting keberadaan dalam keseharian. Perintilan lucu, yang jumlahnya bisa memnuhi 1 kotak dus bisa membuat rumah kamu juga penuh, terlebih jika kamu gak punya rak besar atau semacam gudang dalam penyimpanannya.

2. Suka ngumpulin souvenir kondangan

Suka atau enggak tapi ini adalah fakta. Berapa banyak hadiah souvenir kamu itu betul-betul bermanfaat. Kalau bentuknya itu gelas jelas bisa dimanfaatkan untuk minum, kalau mukena jelas bisa dipakai untuk keseharian ibadah solat, tapi kalau secara manfaat dan fungsi aja gak ada atau bahkan minim? (karna bisa tergantikan dengan barang berkualitas lainnya yang kamu punya) jelas ini menambah ruwet isi rumah.


Picture : Pexels.com/ Anastasia shuraeva


3. Suka latah beli fashion yang lagi trend aja

Dengan tanpa sengaja habit ini tentu membuat isi rumah terutama lemari akan cepat dengan penuh, berapa lemaripun yang kamu punya akan tetep kurang aja. Setiap saat memang fashion itu cepet banget berubahnya, tinggal kitanya aja mau menyikapinya kayak gimana. Kalau kita ikutan latah, ya gak ada abisnya. Mungkin akan lebih baik jika kamu selalu punya waktu untuk pilah pilih baju, mana yang benar-benar mau dipakai atau tidak. Selebihnya keluarkan dan sedekahkan.

4. Suka beli barang yang kualitasnya standar bahkan dibawah (alias gampang rusak)

Sebaiknya memang gunakan barang yang berkualitas saja dan tinggalkan yang kualitasnya rendah. Selain awet barang yang berkualitas lebih terjaga oetentiknya. Kan cape juga baru beli barng trus gak lama rusak. Mungkin ada baiknya sebelum beli pastikan kamu memang butuh barang itu, liat status tokoknya, reviewnya dan original enggaknya itu barang. Karena memang ada harga ada kualitas. Tapi kalau kualitas bagus tentu kita juga gak rugi kedepannya. Kalau beli barang murah gak lama rusak justru kita kayak lagi buang-buang uang karna gak puas.

5. Suka beli barang baru, tanpa mikir barang lama  harus ada yang dikeluarkan.

Yang suka nontonin live shopping pasti banyak kena racunnya bukan. Memang ya live shopping itu menyebalkan, tapi juga bikin penasaran. Tentunya hal ini juga menjadi pemicu kita jadi belanja tanpa mikir. Barang baru memang selalu bikin penasaran buat dibeli, tapi kalau sudah ada dirumah bahkan masih baru, kenapa harus beli lagi. Bijak sebelum membeli akan lebih baik. Ya setidaknya masukin dulu ke keranjang akan membuat kita mikir, sebetulnya barang itu penting gak sih, butuh gak sih.

Picture : Pexels.com/ Andrea piacquadio


6. Suka aji mumpung punya loker atau laci yang bisa nampung barang perintilan 

Seingkali dan pengalaman pribadi juga bilang kalau laci atau loker penyimpanan itu berguna banget nyembunyiin perintilan kecil-kecil tanpa harus mengorganizenya terlebih dulu. Gampang banget, tanpa harus rapi-rapih kita bisa langsung masukin, beres. Jeleknya kebiasaan ini membuat kita berfikir, "ah masih ada tempat, ah masih bisa kok, ah ini masih kosong lho butuh di isi. Please dont, karena ini adalah jebakan betmen wkwkwkk..

7. Suka koleksi barang-barang gratisan

Tante baru pulang dari liburan luar negri, temen juga baru honeymoon pulang-pulang bawain hadiah. Nah ini patut diperhatikan, kalau sekali dua kali sih gak papa. Tapi kalau sering kali dapet kayak begini dan kamu main taruh aja di meja kamar, lama-lama juga akan menggunung. Apakah hadiah ini perlu dilestarikan, perlu dibuatkan tempat khusus buat dipajang ya semua terserah kamu. Atur jadwal untuk organize barang akan membuat semua lebih rapih.

8. Suka beli barang tapi ada yang belum pernah dipakai sama sekali

Sayapun bernah melakukan hal ini, bahkan ada yang sudah dua tahun dan belum pernah saya pakai sekalipun. Kocak banget bukan. Tapi jangan ditiru ya gaes. Jangan main asal beli kalau kamu gak tau baran gitu akan digunakan kapan, jangan main asal beli kalau kamu punya barang dan ada yang belum pernah dipakai. Ini akan jadi mubazir. Pas dipakai sekali dua kali, eh malah rusak. Kan sayang bukan.

9. Suka ngumpulin amenities dari hotel  

Ngaku aja apa kalian juga pernah melakukan hal ini. "Ah sayang kan udah bayar mahal gak bawa ini dan itu dari hotel", "kan lumayan buat oleh-oleh". Nah ini bisa aja terjadi kalau kita masih bersikap sayang-sayang sama barang hotel. Padahal pada kenyataanya barang itu pas nyampe rumah gak di apa-apain, gak dipakai. Dan cuma numpuk dipojokan kamar. Bijak bawa barang dari luar akan membuat rumah kita gak penuh dengan barang-barang yang kurang berarti di keseharian.

10. Suka biarin barang-barang berceceran tanpa dikembalikan lagi ke tempatnya

Ada kalanya orang cape dengan isi rumah yang selalu berantakan, tapi ada kalanya juga pengen pengennya rapih. Tapi kalau setiap hari berantakan tuh gimana ya. Mungkin hal ini terjadi kalau sedang ada anak kecil, batita atau balita dirumah. Rumah bereceran itu seperti dianggap wajar. Tapi kalau yang berceceran itu adalah hasil kelakuan kita sendiri jadinya gimana dong? Apa masih nyaman tinggal dengan barang yang semrawut dimana-mana di dalam rumah?

Picture : Pexels.com/ mister mister


11. Suka sama dekorasi yang memenuhi ruangan atau dinding

Saya sendiri menyukai rumah yang tampil elegan, dekorasi barang hanya seperlunya saja untuk membuat ruangan itu manis. Tapi ada kalanya saya juga menemui orang yang suka dinding-dindingnya itu penuh dengan hiasan dan pernak pernik barang. Tidak dibiarkannya dinding itu hanya polosan tanpa hiasan dinding. Mungkin dia hobby dan hal itu membuatnya senang. Dan semua pilihan kembali kepada pemilik rumah. Gaya hidup minimalis yang jelas meminimalisasi barang yang dipakai dan yang digunakan membuat hidup lebih tenang dan sederhana.


Post a Comment