Setiap wanita yang sudah menikah pasti akan berfikiran lebih dewasa dari masa ia single sebelumnya. Pemikirannya perlahan berubah dari tadinya mikir yang gampang atau yang instan aja. Seiring waktu dan kondisi semua akan lebih detail ia pikirkan. Bahkan lebih rumit. Yang biasanya dulu hanya memikirkan dirinya sendiri, sekarang sudah ada suami, anak, rumah dan segala permasalahan perintilan yang harus ia pikirkan.
Jika ia pekerja mungkin yang tadinya penghasilannya hanya untuk dirinya sendiri dan orang tua, tapi kini ia juga mesti memikirkan tentang keuangan keluarga. Keberlangsungan keluarga dikedepannya nanti. Ya meskipun dalam hal mencari nafkah suamilah yang berkewajiban tapi tidak dipungkiri kasus wanita juga harus turut andil karna kondisi tertentu ikut serta dalam perekonomian keluarga itu sangat amat lumrah di jaman sekarang. Memang wanita sifatnya adalah membantu, tapi tidak dipungkiri sudah banyak juga wanitalah yang justru yang paling berperan dalam keuangan keluarga.
Saya disini tidak akan membahas tentang wanita pekerja, tapi lebih kepada sebenarnya apa sih yang di inginkan wanita dalam pernikahan. Bagaimana bisa ada miss komunikasi kalau antara suami istri saja tidak akur. Gimana wanita harus menerima kodratnya sebagai istri yang harus mentaati suaminya, kalau beberapa hal tidak harmonis. Yang satu tidak mau mengerti, yang satunya maunya di mengerti aja. Susah kan kalau begini jadinya.
Pada hakikatnya wanita hanya ingin di mengerti. Wanita itu sebenernya simple. Mereka gak perlu hal ribet yang jelimet, tapi mereka perlu kepastian. Kepastian tentang masa depannya nanti bagaimana bersama suami dan anak-anaknya. Bagaimana kehidupannya nanti setelah menikah dan segalanya bisa berjalan lancar. "Wanita yang cerdas bisa menilai laki-laki seperti apa yang akan mendampingi hidupnya bersama anak-anaknya kelak". Ia bisa disebut juga ia visioner. Wanita bisa menilai karakater laki-laki seperti apa yang akan menjadi calon ayah dari anak-anaknya sebelum ia memutuskan menikah. Apakah ia berpotensi, apakah ia merupakan karakter yang sesuai, apakah kekurangan lainnya bisa diterima, dan apakah wanita ini benar-benar yakin mau menghabiskan waktu bersama laki-laki tersebut ?
Baca juga :
Pengalaman Naik Taksi Online Yang Nyebelin
Cara Bijak Belanja Online Apalagi Saat Live Shopping, Perhatikan 9 Diantaranya
Rekomendasi Alat Treadmill Rumahan Murah Berkualitas, Inilah Ninedot
Penyebab Orang Menjadi Toxic, Apa Saja Sih ?
Tau Gak Sih Kenapa Rumah Kamu Penuh Dengan Barang? Nih 11 Diantaranya
Memanfaatkan Uang Dari Sisa Bulanan, 10 Hal yang Bisa Di Perhatikan !!
Jadi kalau orang tua dulu bilang, kalau cari jodoh cek dulu bobot bibit bebetnya. Saya rasa itu gak salah ya. Kita sebagai kaum wanita juga memastikan kualitas keturunan seperti apa yang akan menjadi penerus kita. Tidak harus orang ningrat, kaya raya, darah biru, keturunan bangsawab. Tapi yang jelas ia punya habit pekerja keras, optimis maju kedepan, rajin, disiplin, berkarakter kuat, penyayang, gak pelit dan tentunya yang utama soleh. Saya rasa orang-orang dengan karakter seperti ini tinggal tunggu mainnya saja, karena ia adalah berlian yang mungkin saja tertimbun lumpur. Karena orang ini punya bibit untuk jadi orang sukses yang berkualitas di kedepannya nanti.
Kunjungi juga channel youtube saya
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
Kalau dulu di bangku sekolah ada yang bilang saat mau ulangan, "posisi menentukan prestasi". Nah kalau sekarang di konteks ini saya bisa bilang, karakter dan kualitas diri menentukan prestasi masa depan.
Dalam pernikahan, bisa dibilang wanita itu sifatnya membantu tapi pada dasarnya ia pun menjadi pondasi terkuat dalam tumbuh kembangnya seorang anak. Dalam struktur rumah tangga, ayah berperan sebagai kepala sekolah yang mempunyai segala aturan, dan ibu menjabat sebagai wakil kepala sekolah yang siap sedia membantu saat seorang ayah mempunyai kekurangan. Ayah dan ibu saling bekerja sama membangun keluarga, menjaga stabilitas keluarga, keharmonisan, keamanan dan kenyamanan anggota keluarga. Memastikan segalanya berjalan teratur dan sempurna. Meski banyak kerikil tajam di tengah jalan, tetap saling membantu menguatkan dan tetap berjalan bersama.
Seorang ayah yang waktunya habis diluar rumah bekerja memenuhi kebutuhan keluarga akan dibantu istrinya. Seorang ibu akan selalu siaga, membantu merawat anak-anak dan segala hal masalah operasional setiap hari. Meski pada kenyataannya tidak semua keluarga role modelnya seperti ini. Tapi inilah yang di ajarkan agama islam. Dimana wanita tempatnya dirumah. Dari rumahlah seorang wanita mendapatkan surga dan keberkahannya. Tapi jika kasusnya berbeda maka semua ini tidak bisa disamakan.
Beberapa hal yang suka saya amati, bahwa wanita ingin bahagia, ingin dimengerti seutuhnya. Jadi, sebenernya apa sih yang mereka pikirkan dalm pernikahannya ?
1. Kestabilan ekonomi
2. Perhatian dan pengertian dari suami
3. Masa depan yang cerah
4. Kebahagiaan lahir batin
5. Kedamaian dalam rumah
6. Waktu yang berkualitas
7. Kesetiaan dan kejujuran di atas segalanya
8. Rancangan rencana setiap tahun
Saya juga menjual produk digital seperti (Ebook, Notion dan Templates)
Ebook keperluan untuk kesiapan kehamilan agar lancar sampai persalinan.
Ada juga Notion dan Templates yang cocok untuk segala keperluan bisnis, kerjaan kantor, bahkan untuk journey kehamilan dan lainnya.
👇👇👇
Post a Comment