Serba Serbi Dalam Program Bayi Tabung di Ferina Hospital Surabaya - Dokter Aucky

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Memang tidak dipungkiri saat kami ambil keputusan mau proses bayi tabung pastinya akan menguras segalanya. Baik materi, pikiran, waktu dan tenaga. Tapi sekali lagi semua demi mendapatkan momongan, demi Arif Nita junior, demi tuntunan agama menikah memang tujuannya mendapatkan keturunan.

Pertama kali menginjakan kaki di Ferina Hospital (FH) saya memperhatikan setiap sudutnya. Mulai dari gedungnya, pelayanannya, kebersihannya dan tentunya orang-orang yang bertugas disana (baik dokter, perawat, admin dan security).

Saat turun dari mobil, di loby FH kami di sambut oleh security yang berpakaian hitam-hitam yang menanyakan keperluan kami, apakah kami pasien lama atau baru, apakah ada surat pengantar atau tidak. Jika baru kami dipersilahkan menuju meja receptionis untuk registrasi sebagai pasien baru. Tapi jika pasien lama petugas akan menanyakan keperluan datang hari ini untuk apa. Apakah suntik, ush, cek darah, anastesi, OPU atau ET, karenapetugas dengan sigap akan membantu untuk meregistrasikan kita di mesin antrian nomor sesuai keperluan kedatangan.


Kunjungi juga channel Youtube saya,
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Saat memasuki pintu utama di bagian depan kami langsung dihadapkan pada meja receptionis yang panjang yang siap menerima tamu dengan masalah utamanya, yakni ingin mengikuti proses bayi tabung. Di atas meja terdapat beberapa brosur tentang, jadwal dokter, informasi hotel, kos-kosan, apartemen terdekat yang rekomendasi, harga persalinan Secar atau normal, dan informasi alur proses jika mengikuti IVF (bayi tabung).

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Kesan pertama datang memang rasanya menegangkan, tapi setelah masuk kedalam dan melihat sudut-sudut ruangan, sepertinya ini tidak menakutkan. Di bagian kanan receptionis ada ruangan yang tidak terlalu lebar yang digunakan salah satu pegawai Dr.Aucky untuk memajang barang dalam etalase dijual dengan varian harga yang berbeda. Saya dan ibu mertua sempet berkunjung untuk sekedar kepingin tahu ada apa sih di dalamnya. Dan ternyata isinya adalah barang-barang hasil oleh-oleh istri Dr. Aucky saat ke luar kota atau luar negeri dan di jual kembali disana, kreatif ya. 

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Disebelah kanannya lagi ada Cafe Devina. Cafe ini tampilannya cukup modern. Tampilannya mirip dengan cafe yang menjual minuman ternama di jakarta. Isinya ada cemilan-cemilan seperti kue onde-onde, simay, lasagna, pudding super food, dan cemilan aneka kue lainnya. Makanan beratnya ada rawon, fish n chip, spageti dan lainnya. Lalu minumannya ada jus, teh hangat/ dingin dan semuanya tentunya dengan harga cafe. Lumayan oke tempatnya buat nongkrong menunggu panggilan antri, sangat nyaman dan bersih.

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari


Lukisan ini,sekilas terlihat seperti suasana sirkuit balap F1, dan keriuhannya. Tapi setelah diperhatikan dengan seksama ini ternyata adalah sperma-sperma yang akan berlomba menuju indung telur, dimana sperma yang sekilas terlihat seperti mobil dan indung telur itu di ibaratkan helm perlengkapan balap. Di atas kepala helm ditulis "spermaker" yang di ambil inspirasi oleh pembalap terkenal Michael Schumacher, sungguh dokter yang cerdas ya ilmu medisnya  cerdas diikuti dengan ilmu seninya, siapalagi kalau bukan Dokter Aucky yang membuatnya, karena di ujung bawah lukisan terdapat goresan nama beliau.

Baik di ruang tunggu dan cafe, Dr Aucky sangat pintar menempatkan lukisan-lukisan yang  berkaitan dengan proses bayi tabung, kandungan, rahim. Pengetahuannya tentang medis dalam hal bayi tabung di mediasikan dalam bentuk karya seni yang sangat apik. Jumlahnya banyak di tata dengan indah dan teratur. Setiap lukisan memiliki makna tersendiri mengenai suatu proses tertentu dalam terciptanya makhluk paling mulia manusia secara medis. Banyak juga yang sulit saya pahami maknanya mungkin karena ilmu seni saya kurang jadinya saya suka bertanya-tanya, maksudnya yang ini apa ini ya hehehee...

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari

Ini adalah kondisi para pasien jika sedang rame, kadang kursi tunggu saja sampai kurang, dan akhirnya akan di tambahkan oleh petugas setempat. Saya gak mengira banyak juga orang yang bernasib seperti saya yang tidak mudah memiliki momongan, mulai dari muda sampai setengah baya ada semua disana. Ada yang bersama pasangan, orang tuanya atau hanya sendiri saja. Umur pernikahannya juga bervarian, ada yang baru 2 tahun menikah dan ada juga yang sudah 14 tahun menikah dan belum memiliki momongan.

Setelah beberapa hari bolak balik kesana, saya akhirnya mendapatkan teman senasib seperjuangan, ngobrol ngalur ngidul seputar proses ini kurang lebih nanti gimana aja. Dari yang masih baru seperti saya dan ngobrol dengan orang yang sudah pengalaman melalui proses bayi tabung ini.

Salah satu teman saya orang Banjarmasin, Fitri namanya. Dia di awal mengaku sangat stres menghadapi ini semua sendirian, hanya ponsel yang menemani dirinya di ruang tunggu dokter. Tapi saat ibu mertua dan saya mengajaknya mengobrol dia mulai ceria dan banyak bercerita tentang dirinya dan saudara iparnya yang pernah pengalaman sukses proses bayi tabung bersama Doker Aucky disini. Spontan ini membuat kami banyak ngobrol dan tentunya bikin saya menambah informasi mengenai proses apa saja yang akan kami alami esok. Teman kenalan lainnya saya ada yang berasal dari bandung, bontang, surabaya, sidoarjo, jogja, bali. Oh ternyata banyak juga ya yang punya masalah seperti saya dan memutuskan ke sini, setiadaknya saat ini kami punya harapan indah dibantu oleh tangan-tangan ahli tersebut ini semoga kami semua mendapatkan hasil yang terbaik, aamiin..

Menurut cerita teman yang berasal dari bandung ia sebelumnya pernah sukses bayi tabung bersama Dokter Aucky 9 tahun yang lalu bukan di Ferina tapi di RS Siloam. Setelah itu dia pernah coba lagi 2 kali batab di bandung tapi gagal. Sekarang coba lagi kesini atas permintaan anak dan suaminya, akhirnya ia jalan sendiri. Mba ina namanya, dia ngekos di belakang persis FH di Graha 100, hanya bersebrangan kamar dengan saya.

Graha 100 di belakang Ferina Hospital ini cukup nyaman tempatnya, fasilitasnya ruang kamar luas, ac, kulkas show case, air panas, tv kabel, tempat jemuran handuk, sajadah, mukena, kursi dan meja kerja, lift (karena 3 lantai) mirip hotel bintang 3. Jadi cukup okelah untuk tempat tinggal sementara selama proses ini berlangsung, apalagi setelah ET yang tidak diperkenankan kena goncangan yang berarti.

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari



Kalau dihitung-hitung kenalan saya di FH sudah banyak juga. Kami berbagi informasi mengenai apa-apa saja yang akan dilakukan dan harus dilakukan di dalam masa-masa penantian ini. Beberapa informasi saya dapatkan dari mereka yang sudah pernah mengalaminya atau info-info dari orang terdekat mereka yang sudah sukses duluan. Karena kadang dokter hanya menginfokan hanya sekedarnya saja.

Kembali ke Dr Aucky, dari informasi yang saya dapat beliau terkenal sebelumnya dari RS Karangmenjangan, lalu di RS Siloam - Surabaya sebagai senior proses bayi tabung. Yang mana beliau jugalah yang membantu proses bayi tabung artis kenamaan Inul Daratista pada tahun itu. Istrinya menurut pegawai yang jaga di ruang jual oleh-oleh berada di bagian accounting. Dan anaknya Dr Lia Hinting berada di bagian suntik. Sungguh usaha keluarga yang keren ya, semuanya ikut andil di dalamnya membantu para pasangan yang kesulitan memiliki momongan. 

Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari



Gambar tersebut adalah bagian kasir, tempat yang menguras atm dan limit cc para pasien heheee...

Kredibilitas Dokter Aucky dalam proses bayi tabung telah dikenal luas, sehingga dari dokter senior kenalan ayah mertua bilang persentase FH yang dipimpinnya dalam membantu orang proses bayi tabung itu bisa lebih besar dibanding dengan rumah sakit lainnya yang punya produk serupa dalam proses IVF ini.

 
Picture : Dokumen pribadi/ Anita komala sari


Gambar tersebut adalah bagian perawat, jadi kamu bisa tanya-tanya seputar apa saja yang lupa kamu tanyakan saat berada di ruang konsul dokter.

Ya Allah, semoga memang ini jalannya..
Dalam ruang tunggu benar-benar saya melihat sebegitu banyak orang yang belum di karuniai anak, dan kami dengan kondisi yang sama, ya sama-sama berjuang. Meski harus melewati sekian kali suntikan dan minum sekian kali obat. Ya semua demi kehadirannya.

Untuk biaya jujur saja sejak awal saya memang sempat ragu, karena di tabungan tidak ada nominal  sejumlah itu. Pikiran saya tentang bayi tabung pastinya akan menghabiskan sekian ratus juta. Tapi ternyata itu tidak berlaku disini. Biiii..bbbb tapi itu dengan catatan dalam kondisi normal ya. Pasangan tidak ada keluhan yang herus diperbaiki dahulu kondisi kesehatanya diluar proses bayi tabung. Seperti contohnya calon ibu yang tidak memiliki miom atau kista,  atau penyakit dalam lainnya. Maka tentu saja proses batab akan cepat dimulai.

Kondisi setiap orang berbeda alias tidak sama bisa dilihat dari rekam medisnya, apakah kesehatannya menunjang untuk memulai proses ini atau tidak. Dari sini maka akan diketahui apakah biayanya akan bertambah atau masih di jalur biaya normal.

Untuk saya di awal pra batab, ada biaya screening suami istri pengecekan lab dan obat yang harus di tebus plus dengan resep dokter Hadi saat cek gula darah dan labnya  sebesar Rp 16.350.000 dan ini belum tentu berlaku pada orang lain, bisa jadi mereka di itu ada yang lebih besar atau lebih kecil dari saya biaya di awalnya. CATAT!! biaya ini baru permulaan lho ya..


Kunjungi juga channel Youtube saya,
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita


Di awal pertemuan saat mau mulai proses batab dokter Aucky  bilang seluruh biaya suntik yang akan di lakukan perkiraan akan memakan biaya 17,5 juta (ini masih bisa lebih) tergantung kebutuhan suntik yang cocok ke badan saya. Beda orang beda ampul, beda orang beda dosis dan kebutuhan obat yang akan di diterima.

Di awal konsul dengan Dokter Aucky saya sudah menanyakan,. "Dok berapa hari dibutuhkan untuk semua proses ini?", dan dokter bilang total 26 hari. Lalu beliau juga menjelaskan untuk kondisi normal semua akan membutuhkan biaya kurang lebih 55 juta. Tapi biaya ini bisa lebih dan bisa kurang tergantung kondisi dengan pasangan, terutama pihak wanita. Maka gak heran ada yang habis total 90 juta, dan ada juga yang 70 juta. Karena sekali lagi beda orang beda kondisi kesehatannya dan kebutuhan obat yang harus dia konsumsi atau dia terima setiap suntikan berapa ampulkah yang harus di suntikan ke dalam perutnya untuk perbesaran sel telur-telur tersebut.

Sungguh ini kerberkahan dari Allah SWT, bahwa dulu yang kami takutkan dengan biaya yang sampai ratusan juta itu sirna dengan penjelasannya. Dan yang peling penting dengan informasi tingkat keberhasilan yang tinggi di Ferina ini juga menambah nilai plus sekaligus kekuatan postif thinking saya dan suami untuk melewati semua proses ini.

Biaya ini jauh lebih murah dibanding dengan tempat IVF di jakarta di rumah sakit yang terkenal produk bayi tabung itu. Perkiraan biaya yang harus disiapkan disana saya dengar di range 80-150 Juta, dengan kondisi normal saja di angka 96 juta.

Saya sempet cari tahu dari utube, dari artis Tya Aristya dalam episode "Biaya IVF...", Disana ada namanya join fee yang kurang lebih biayanya Rp 1950.000,- wow belum apa-apa udah kena biaya join fee ya hehee.... Kalau di Ferina insya allah tidak ada namanya biaya join fee dan semua biaya pertindakan. Jadi memang benar kalau di FH ini jauh lebih murah di banding di jakarta yang katanya memang dinilai sangat komersil. 


Ferina Hospital pelayanannya profesional, ruangannya bersih dan nyaman. Sayapun saya terkesan dengan toiletnya yang sangat bersih dan rapih. Ruangannya seperti toilet hotel, meski cuma 2 kamar tapi kebersihannya sangat dijaga oleh petugas kebersihannya. Disudut wastafel toliet mereka memberikan setengah mangkok kopi di bagian kanan kirinya, sehingga bau toilet dapat diserap oleh kopi tersebut.


Baca Juga :


Alahamdullilahirobbil alamiin, Allah telah membukakan pintu rezeki selebar-lebarnya untuk semua proses ini. Terima kasih kepada ayah ibu mertua yang dengan sabar menemani saya melewati prosesnya. Dimana setiap hari di awal-awal proses saya di antar suntik dengan jarak Gresik-Surabaya, jarak yang lumayan jauh jika saya harus melewatinya sendirian, karena suami harus stay di depok seperti biasa kerja. Tenaga, waktu dan pikiran semuanya, terima kasih yang sangat besar juga untuk suami yang selalu ngasih support. Dan gak akan lupa tentunya doa dari orang tua saya di depok yang selalu menyertai di dalam tidakan kami ini. Semua doa-doa mereka lah yang membuka jalan ini dan ridho dari Allah SWT. Semuanya begitu diberikan kemudahan dan kelancaran. Semoga ini seperti prasangka dan dugaan kami, akan diberikan hasil yang terbaik. aamiin yarobal alamiin..



Kunjungi juga channel Youtube saya,
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita


Post a Comment