Prosedur Suntik Stimulasi Persiapan OPU (Ovum Pick Up) Di Bocah Indonesia (Part 2)

Picture : Dokumentasi pribadi/ catatananita.com


Prosedur OPU disini secara keseluruhan sih mirip dengan pernah saya lakukan di ferina dulu tapi memang ada sedikit yang beda apalagi ini di saat situasi masih pandemi. Belum pernah sebelumnya saya dan suami melakukan instruksi suntik sendiri pada saat stimulasi injeksi pembesaran sel telur, sedagkan disini wajib dilakukan mandiri. Tentunya dalam arahan dokter dan perawat dari Bocah Indonesia. 

Ketika sudah dinyatakan kondisi suami stabil dan boleh jalan ivf oleh dokter Tiara, maka saya langsung dipersiapkan untuk proses di bulan depannya di hari haid ke 1 untuk datang konsul ke dokter cyntia. Dan berikut prosedur yang kami lakukan selama proses pembesaran telur berlangsung.


Prosedur stimulasi injeksi perbesaran telur

Berikut prosedur stimulasi injeksi perbesaran telur yang kami lakukan, setelah suami sudah dinyatakan lampu hijau boleh jalan oleh dokter andrologi,

1.)  Di hari haid ke 1 kami datang dan konsul ke Dr. Cyntia untuk cek kondisi rahim dengan USG tansvaginal untuk menghitung secara general berapa jumlah sel telur yang dimiliki yang siap di stimulasi untuk membesar lebih cepat. 

Lalu siang/ sorenya kami langsung lakukan tes PCR sebagai prosedur IVF telah dimulai. PCR dilakukan hanya bisa di hanya tempat-tempat yang ditunjuk Bocah Indonesia seperti GSI, RSPI, Bumame, Grand Family dll. Setelah hasil PCR sudah muncul kita langsung WA digrup yang teregister (isi grup kami berdua, perawat, PSO dan si mboek). Setelah ada info balasan dari perawat grup, langsung malamnya (setelah magrib), kami gerak cepat ke Bocah Indonesia lagi untuk ambil obat/ injeksi stimulasi pembesar telur kami yang sudah di resepkan dokter cyntia. Saya dapat Gonal F 300ml untuk di injeksi selama 4 hari kedepan, dan mulai per malam itu juga suntiknya. Pulang ke rumah, sekitar jam 8.30 malam, suami siap menyuntikan ke perut saya atau tepatnya 3 jari dibawah pusar, kanan, kiri, bawah seputaran pusar begitu saja seterusnya. Ini semua dilakukan agar tidak muncul biru-biru di area titik yang sama.


Suntik menyuntik jadi tugas suami

Iya jadi sekali lagi ini bukan sedang di Ferina yang setiap hari akan ada perawat yang menyuntikan di RS dimana saya dulu setiap hari datang di waktu yang sama hanya sekedar untuk suntik. Di BI sejak malam itu masalah injeksi jadi tugasnya suami. Dari suntikan stimulasi pembesar telur (Gonal F) sampai suntikan pemecah telur nanti semua dilakukan suami di jam yang harus sama setiap malamnya. Jadi biar gak lupa atau kelewat jamnya wajib banget pasang alarm !!


Yang dirasakan setelah disuntik ?

Pedes, perih ya nano nano gitu deh gitu efek setelah suntiknya, trus besok paginya badan berasa lemes, sedikit pusing dan kurang enak badanlah pokoknya. Selanjutnya di beberapa hari kedepan perut berasa begah, bab kurang lancar dan masih juga berasa kurang enak badan. Sudah tanya dokter? sudah dan katanya ini efek dari hormonnnya yang  lagi tinggi2inya.


Baca juga :



Cara mengatasi efek suntikan

Kata dokter jangan sampe gak makan, karena ada kemungkinan saya bisa kena OHSS - dikarenakan telur yang di hasilkan banyak banget. Dokter sangat amat banget menyarankan makan putih telur 3-5 sehari (ayam kampung ya kalau bisa), susu peptisol 1-3 gelas perhari, dan minum albumin (vip albumin) yang diresepkannya 1x2. Tapi karena saya bandel dan udah eneg jadi saya ubah sendiri deh itu resep karena sudah gak sanggup konsumsinya. Dari makanan yang disarankan itu semua, yang sanggup saya makan putih telur 3 sehari bahkan pernah 2 saja putih telurnya, peptisol 1-2 gelas perhari dan pernah cuma 1 gelas aja minumnya, dan albumin dari yang disarankan 1x2 dosis menjadi 7-8 kapsul perhari. Saya lakukan itu semua selama saya disuntikan stimulasi pembesar telur, jadi kurang lebih selama 10 hari.


Picture : Dokumentasi pribadi/ catatananita.com


Cek USG lagi untuk cek kondisi telur

2. ) Hari ke 5 pagi jadwal saya untuk USG dengan dokter cyntia, cek dan ukur kondisi telur-telur sudah sudah berapa berapa ml per hari itu. Alhamdulilah terdeteksi di rahim ada 20 telur dan yang terbesar sudah ada yang ukuran 14ml. Dokter mengukur setiap telur yang terdeteksi dan asistennya bersiap mencatatnya satu-per satu. Selanjutnya sebelum pulang saya di bekali lagi injeksi untuk 3 hari kedepan dengan dosis yang masih sama 300ml Gonal F.

Dosis ini benar-benar tinggi  menurut saya, dulu di ferina di awal stimulasi saya diberikan 270ml di beberapa hari pertama, lalu setelah itu mendekati hari suntik pecah telur dinaikan menjadi 300ml. Tapi disini, di Bocah Indonesia saya langsung diberikan 300ml di awal. Tapi memang sebelumnya dokter cyntia menjelaskan bahwa saya akan berikan dosis tinggi di awal, nanti jika ukurannya sudah sesuai, baru deh di tengah jalan akan diturunkan dosisnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas telur. Tapi memang ya, beda dokter, beda cara, beda tehnik, beda pengaplikasian. Saya sih sebagai pasien ikut saja dengan caranya. Kita percayakan case ini kepada ahlinya. Dan percaya hasilnya insya allah bagus.


Saya ditetapkan dokter cyntia pakai paket Normo

Kenapa saya dapat paket yang normo? karena menurut dokter cyntia AMH saya sebenarnya tinggi atau bagus bahkan kalau bukan karena case umur, saya seharusnya ada dilevel Hyper. Karena setelah dicek usg transvaginal dan telur yang bisa saya hasilkan masih bisa sebegitu banyak, AMH saya itu diragukannya di angka 3,9 katanya seharusnya dengan telur sebanyak ini harusnya AMHnya di angka 4 malahan. Saya dan suami yang denger komentarnya hanya bisa senyam senyum saja :)

Kurang lebih dokter komentarnya begini, "Ini sepertinya salah deh kalau tes AMH ibu di angka 3,9", trus kata suami, "memang seharusnya berapa dok? , "dengan telur sebanyak ini, paling tidak 4 AMH". Berarti sebenarnya kondisi saya ini masih cukup bagus lho dalam menghasilkan telur.

Cuma memang kembali lagi, orang dengan kondisi PCO atau PCOS yang rata-rata mengalami resistent gula darahnya tinggi. Bisa menghasilkan telur banyak, belum tentu telur itu berkualitas bagus, maka kualitas bagus tidaknya telur ini akan teruji nanti setelah disatukan dengan sperma. Apakah benar berkualitas atau tidak. Apakah berisi telurnya atau malah cangkang aja. Jadi nanti akan teruji jika sudah di satukan dengan sperma apakah menghasilkan embrio yang berkualitas bagus juga kah.

Lagi lagi keinget dulu Dokter aucky pernah bilang, "sejelek-jeleknya kondisi sperma akan tercover oleh kualitas terlur yang bagusDimana sel terlur itu kurang lebih akan meng'cover 80% dalam pembentukan sebuah embrio yang berkualitas. "

Lagi lagi ya wanita itu sangat berperan penting dalam sebuah pertumbuhan, bahkan ketika hal itu belum tumbuh menjadi sebuah janin dan bayi dalam kandungan, bibit dari seorang wanita itu menjadi dominasi dalam suatu kualitas perkembangan suatu kehidupan anak manusia. Peran seorang ibu itu memang sangat penting bagi pertumbuhan seorang anak manusia, sampai lahirpun ia tulus merawat dengan penuh kasih sayang, membesarkannya dengan segenap jiwa dimana yang tadinya hanya dari sebuah benih kecil saja, masya allah.


Picture : Dokumentasi pribadi/ catatananita.com

Contoh kasus

Dokter  pernah berkomentar, "ada wanita yang menghasilkan telur 20 pcs saat OPU tapi saat disatukan dengan sperma, yang menjadi embrio cuma 2 yang bagus". Nah dari situ beneran kita tuh gak tahu kan telur dan sperma dengan kualitas seperti apa yang di hasilkan. Basic nya sih sebenarnya tetap gimana sih kondisi pasangan itu sendiri, karena bagus jeleknya bibit itu, ya dari telur sang wanita dan sperma sang laki-laki itu sendiri. Lalu seperti apa respon tubuhnya terhadap obat-obatan, vitamin dan hormon yang diberikan, jika responnya baik, insya allah akan baik pula kualitas yang dihasilkannya. Tapi tidak menutup kemungkinan ada kondisi sebanyak apapun obat yang di konsumsi atau yang diresepkan dokter, tapi jika respon tubuhnya kurang baik, hasilnya pun tidak bisa banyak yang diharapkan.

Ada contoh kasus lainnya, wanita yang sudah mendapat paket IVF poor, dan diketahui di awal cek kondisi rahim dia hanya memiliki 4 telur, lalu di usahakanlah akupuntur agar bisa membantu keberhasilan bayi tabung. Hasil stimulasi jarum akupunturpun ternyata terbukti membantu membuat tubuhnya menghasilkan sampai 14 telur saat OPU. Tapi saat sperma dan telur itu telah disatukan, embrio kualitas bagus itu hanya berjumlah 4 saja. Ini seperti kembali lagi ke posisi semula, dimana telur yang terlihat di awal hanyalah 4 dan embrio terbentuk pun juga akhirnya seperti telur yang di lihat diawal.

Memang dokter dan para perawat hanyalah media yang membantu para pasangan yang ingin punya momongan via suntikan dan obat-obatan dan tindakan IVF, tapi semua kembali ke respon tubuh masing-masing pasangan. Apakah responnya bagus atau tidak, akhirnya tubuh sendiri yang merasakan, apakah resep itu bisa membantunya untuk lebih baik atau tidak. Hanya Allah yang berkuasa.

Dan perlu di ingat juga, dokter embriolog pernah bilang "embrio yang jelek bukan berarti pasti dia tidak akan bisa bertahan hidup dan tidak bisa berkembang jangan di judge dulu. Karena ada kasus lainnya lho justru embrio grade C lah yang bisa bertahan, dibandingkan dengan embrio dengan grade B".  Semangat semua pejuang garis 2 !!


Picture : Dokumentasi pribadi/ catatananita.com


Cek kondisi telur lagi

3. ) Konsultasi hari ke 8, saat usg tranvaginal di ketahui sudah banyak telur yang membesar dan merata besarnya, tapi masih belum sesuai yang di harapkan ukurannya. Jadilah diberikan injeksi Gonal F tambahan lagi plus dengan suntikan pemecah telur untuk 2 hari kedepan. Total jadi 10 hari suntikan itu diberikan ke saya. Dengan di hari trakhirnya ada kondisi tertentu yang menurut dokter saya harus menggunakan ovidrel + cetrotide, dokter sudah jelaskan kenapa saya harus gunakan kombinasi ini. Sarannya masih tetap, agar saya tidak kena OHSS saya harus konsumsi putih telur, minum peptisol dan juga albumin. 


Akupuntur

Oh ya dalam IVF kali ini saya menambahkan treatment akupuntur, tapi hanya untuk saya saja, dokter memang tidak langsung menyarankan. Jadi waktu itu suami tanya, "hal apa yang bisa dilakukan untuk keberhasilan proses ini ya dok", dan dokter langsung menyarankan "akupuntur pak". Akupuntur yang saya jalankan, masih di lingkungan RS Primaya dengan dokter spesialis akupuntur Dr. Intan,beliau ada di lantai 6. Yang bikin  pas banget ternyata dokter ini suka tektokan info dengan dr.cyntia. Dokter intan selalu update info dari cokter cyntia, guna mengetahui tindakan apa yang harus dilakukannya untuk menunjang keberhasilan program IVF pasien. 


Menjelang OPU

4. ) Ada jeda 1 hari sebelum OPU, dimana saya dan suami harus kembali tes PCR guna memastikan bahwa kami dalam kondisi oke dan negatif corona. Selanjutnya setelah hasil sudah di terima perawat BI, selanjutnya tes darah (saya lupa apa saja yg di tes, karena sangat banyak dan gak ngerti juga gak ngerti bahasanya), selanjutnya ada prosedur foto torax. Tempatnya ada di lantai 1 RS Primaya, untuk ke bagian ini nanti akan di antar oleh officer BI jadi kita tinggal bayar dan lakukan foto torax saja. 

Oh ya, ada prosedur lagi lainnya sebelum OPU, salah satunya cek pake alat ovu tes. Sebelum pulang dari konsul trakhir sebelum OPU, nantinya perawat akan bekali alat tes itu. Gak usah bingung rule ini sudah masuk listnya perawat, kita sebagai pasien ikuti saja.

Ovu tes ini guna memastikan hasilnya positif (garis dua = sedang masa ovulasi), waktu pengecekan,  saya disuruh cek melalui air seni pada pukul 08 pagi dan jam 08 malam, lalu hasilnya kirimkan via wa perawat atau grup wa IVF.

Sebagai info saja, saat sudah dipastikan kita akan masuk ke tahap IVF nanti akan ada group khusus, isinya suami istri, perawat, dan officer yang memantau dan membantu berjalannya proses. Buat saya grup ini seperti jalan pintas saja kalau kita mau berhubungan dengan dokter via perawat atau hal-hal khusus yang kita bisa minta tolong penjelasan atau apapun itu ke perawat.


Prosedur foto torax

Wajib lepaskan logam berat, seperti kalung emas di leher karena ini tidak diperbolehkan, lalu ganti baju tanpa underware bagian atas dan foto sesuai arahan perawat yang berjaga. Prosesnya cepat dan hasilnya langsung sampe ke tangan perawat BI di waktu sore. Jadi saat konsul trakhir sebelum OPU kita tinggal langsung pulang saja setelah selesai. Oh ya biaya foto torax 290k ya, tentunya ini tidak termasuk dalam biaya paket IVF.  


Hari OPU tiba

5. ) The Day Is Come. Ya hari OPU telah tiba, hari ini yang OPU saya sendiri, prosesnya akan dijelaskan sebelumnya oleh perawat sebelumnya. Prosedurnya kita tidak boleh memakai makeup, parfum, cukur daerah kemaluan, puasa dari sekian jam (baik itu makan dan minum), dan suami yang di harapkan kedatangannya 1-2 jam sebelum tindakan untuk dimintai spermanya.

OPU tetap sama seperti dulu di surabaya, saya dibius dan bangun-bangun sudah selesai. Tapi pengalaman kali ini bisa dibilang beda, kenapa? karena setelah OPU yang saya rasakan lebih ngilu bagian sekitar bawah perut dan vagina, lebih gak enak badan setelahnya, lebih berasa begah perut dan seharian saya bener-bener gak enak badan. Bahkan solat saja sampai duduk di kursi saking ngilunya. Kabar baiknya saat OPU telur yang di ambil 28, woy panen banget ya !!

Padahal sebelumnya saat stimulasi injeksi dan di cek transvaginal dokter cyntia hanya mendeteksi 20 telur saja.  Trus ketika saya masih kena obat bius, dokter ketemu dengan suami dan menyampaikan info kalau saya harus dipaksa tetap bisa makan meski badan gak enak, dan dokter bilang "memang terlihat ada OHSS ringan pak, ibunya, jadi tetap ya putih telur, susu protein tinggi (peptisol) dan albumin masih jalan aja pak, sama nanti saya resepkan obat untuk penghilang nyerinya."


Efek setelah OPU masih berlanjut sampai seminggu

Ya saya masih merasakan tidak enak badan, perut masih begah dan susah buang gas. Ini sebenarnya menyiksa tapi saya mencoba untuk santai dengan keluhan ini. Ditambah susah bab. 2 hari setelah OPU saya kembali cek kondisi dan konsul ke dokter cyntia, dan dokter masih memberikan resep yang masih sama seperti habis OPU kemarin, plus obat untuk susah bab. Perkiraan dokter sebenernya hanya sampai di hari ke tiga tapi ternyata kondisi saya setelah konsultasi dan usg transvaginal, masih ada gejala OHSS. Sebenernya saat di usg transvaginal dokter bilang kondisi saya itu oke dengan dilihatnya ada aliran darah yang lancar dan bagus dari otak ke rahim, tapi sayangnya juga saya mengalami penebalan dinding rahim (sampe 13 katanya), dimana itu kondisi yang big no no untuk tranfer embrio fresh. Jadilah kembali ke rencana awal, embrio-embrio itu tetap akan di bekukan selama 3 siklus paling cepat, dan paling lambat terserah kita.

Oh ya OPU adalah masa panen telur dari rahim saya, dan suami juga harus mengeluarkan spermanya yang fresh, jika tidak cukup bisa pakai yang sudah dibekukan sebelumnya. Dan para dokter harus gerak cepat dalam proses penyatuan melalui metode ICSI dengan alat yang super canggih. OPU hari di namakan embrio D0.


Baca juga :




Kunjungi juga channel youtube saya

👇👇👇👇👇👇👇👇




Post a Comment