Hotel Komune Living Tempat Tinggal Selama di Malaysia
Meski cuma seminggu disana tapi nyatanya masih belum bisa move on dari jalan-jalan kami di malaysia. Sangat berkesan dari berangkatnya yang cuma berduaan sama toddler, tempat tinggalnya yang masya allah, dan hal lainnya selama disana. Semua masih teringat jelas di kepala. Kalau ditanya mau kesana lagi dan tinggal di komune gak? jawabannya iya mau!! Ah semangat sekali hehee. :)
Ngomongin seminggu dimalaysia jelas pasti ngomongin tempat tinggalnya. Kami tinggal di daerah bangsar, yang katanya itu daerah mirip-mirip kawasan scbd nya jaksel alias area perkantoran. Kenapa pilih disitu? tentu saja karena pengen dekat dan satu gedung dengan ayahnya yaya. Meski kita beda kamar tapi setidaknya semua akan lebih mudah jika kita di satu tempat yang sama. Masalah beda kamar dan beda lantai itu cuma masalah recehan.
Saya tinggal disini di Komune Living selama 6 malam 7 hari, dari jumat ke kamis di lantai 25. Tepatnya di minggu terakhir sebelum ayahnya yaya pulang ke jakarta. Karena memang ia berada disana untuk tiga minggu. Niatnya saya memang daripada bosan dirumah tapi yang utamanya tentu sekalian pengen jalan-jalan di Kuala Lumpur.
Hotel Komune ini benar-benar berada dikawasan area perkantoran. Gedungnya berada di tengah-tengah gedung perkantoran, di sekitarannya terlihat ada beberapa gedung masih dalam tahap pembangunan. Karena daerah kawasan yang minim muslim tentu banyak makanan gak halalnya, tapi ada aja sih yang halal kalau dicari detail.
Meski begitu menurut saya kawasan sekitaran komune ini tempatnya cukup friendly untuk ukuran mahmud seperti saya yang suka wara wiri bawain todller pakai stroller. Didepan gedung hotel ada tempat makan mirip pasfes kalau di kuningan, foodcourt yang berisi resto-resto namanya Southlink Bangsar. Dan kalau mau menuju stasiun kereta cukup jalan kaki yang gak sampai 1 km. Disini juga ada area tempat makan dan nongkrong lainnya yang jaraknya juga masih lumayan dekat seperti The Sphere dan juga Mid Valley Megamall, cukup 16-20RM pakai Grab car bisa sampai tempat tersebut dengan cepat.
Alamat Komune Living : Bangsar South City
Jalan Kerinci Kiri 3, Kampung Kerinchi, 59200. Kuala Lumpur. Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Malaysia
Di hotelnya ini disediakan khusus satu lantai untuk makan, pantry, laundry. Lalu di lantai lainnya ada kolam renang yang semi outdoor yang dari tempat tersebut kita bisa melihat petronas dari kajauhan.
Dari segi harga hotel ini masih normal ya di angka 400-500an rupiah per malam. Dengan luas kamar yang gak terlalu sempit tapi cukup banget untuk kami berdua. Fasilitas lainnya juga sudah komplit. Jadi untuk masalah hotel oke secara keseluruhan.
Dilihat dari pengalaman kami ketika menginap hotel mau itu yang hanya per malam atau seminggu seperti di komune ini, saya selalu memerlukan mini market untuk kebutuhan perintilan selama di dalam kamar dan itu ada disini semua. Saya tinggal jalan ke gedung sebelah di South Link ada mini marketnya yang cukup lengkap. Oh ya untuk kebutuhan laundry saya bisa gunakan fasilitas mesin cuci yang bisa cuci baju sampe kering pakai disini. Hanya dibutuhkan saldo untuk sekali cuci 20RM dan mengeringkan 20RM juga.
Kalau bingung cari sarapan pagi dan males cari yang jauh. Masih ada resto di lobby yang suka menjual seperti nasi kotak yang isinya nasi lemak yang lauk telur atau lauk ayam. Mereka juga menjual buah potong dan makanan kotakan lainnya yang versi western. Harganyanya pun murah meriah masih di bawah 20 RM semua. Kalau mau makan ditempat juga bisa, ada all you can eat breakfast sekitar 27RM per orangnya.
Karena waktu disana itu lebih cepat dibandingkan di indo kadang masih belum terbiasa aja dengan semuanya. Contohnya waktu solat subuh di KL jam 6 sedangkan di jakarta kan sekitaran jam 4.30-4.50. Kalau subuh jam 6 di KL artinya terbit jam 7. Jadi mau cari sarapan dimana jam 7 disana, kalau mau menunggu resto-resto di SouthLink buka itu jam 8 tapi itu pilihannya juga terbatas. Jadi mau gak mau, kasih makan anak nasi lemak lagi, lagi dan lagi. Syukurnya dia masih mau makan nasi lemak meski ada kalanya bosan ayam terus tapi setidaknya mama gak pusing ia masih mau makan.
Untuk kamar yang saya tempati alhamdulilah masya allah bagus, kami dapat view yang keren. View pinggir jalan besar dan gedung-gedung sekitaran, kereta yang menembus badan gedung yang semuanya tampak keci seperti mainan dari atas. Bagi yaya dan saya ini sangat menghibur, buka gordeng jendela di suguhi view seperti itu, padahal kalau sedang menginap di hotel jakarta kami belum pernah dapat view sebagus itu.
Seperti kamar hotel pada umumnya isi kamar kami cukup apik, ada kulkas kecil yang ukurannya lebih besar daripada kulkas pada umumnya di hotel. Lalu ada pantry, kitchen set, wastafel, kabinet untuk menaruh pakaian, hanger, lemari besi, ketel untuk memasak air, kettle untuk isi air minum, dua gelas, tisu, tong sampah tertutup di dalam kabinet, dan kamar mandinya pun gak kecil gak besar tapi cukup untuk mama dan yaya.
Untuk air minum tidak diberikan botol air mineral tapi kami diberikan kettle kosong untuk di bisa ngisi air minum di samping lift. Karena memang pihak hotel memberi pelayanan pengisian air minum dingin panas di stiap lantainya. Jadi kalau mau ambil minum memang harus sedikit effort jalan ke sebrang kamar dekat lift, tapi ini better dibandingkan harus beli minum sendiri.
Ukuran kamar tidak terlalu kecil dan tidak luas juga, tapi cukup. Di samping tempat tidur ada meja dan di bagian sisi satunya lagi juga ada meja panjang. Desain ini benar-benar bagus untuk mama dan yaya kalau lagi di dalam kamar. Bisa buat solat, bisa buat duduk-duduk leyeh-leyeh, bisa untuk yaya main-main karena spacenya lumayan. Beda dengan tipe kamar yang didapat suami, cenderung gelap dan gak menarik sama sekali.
Setiap hari staff kebersihannya pasti datang, kalau kami masih ada di dalam kamar biasanya kami bilang cuma butuh tisu, sampah dibersihkan dan juga minta keset baru. Beda dengan kamar suami yang katanya staff kebersihannya datangnya jarang, jadi sampah juga kadang suka terbengkalai. Aneh juga ya beda lantai dan kamar beda juga layanan kebersihannya.
Untuk masalah jarak dari bandara ke bangsar memang lumayan jauh tapi tidak mengapa untuk saya dan yaya karena tujuan awal memang ingin satu kawasan dengan tempat tinggal dan kerja suami. Lama perjalanan dari bandara ke hotel komune 1 jam 15 menit kurang lebih, sedangkan kalau dari hotel komune ke area tempat jalan-jalan seperti bukit bintang, petronas dan lainnya dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, tapi lama waktu tersebut sudah dengan jalan kaki menuju stasiun terdekat. Meski begitu dengan kereta semua teratasi, gak ada deh tuh macet yang bikin tua di jalan, yang dibutuhkan effort jalan kakinya aja. Perjalanan untuk menuju tempat tujuan bisa terukur waktunya dengan tepat. Meski rada repot tapi kami cukup menikmati. Untuk transportasi tinggal dipilih saja mau murah tapi pake ada jalan kakinya menuju stasiun terdekat atau kalau mau gampang tinggal pesen grab car saja naik dari loby hotel.
Yang menginap disini itu beragam ya, sesekali yaya juga sempat dapat perhatian dari beberapa orang yang melihatnya. Tapi memang tidak dipungkiri ini adalah kawasan modern, dimana orang-orangnya pun orang modern yang habitnya itu sangat individual.
Baca juga,
List barang toddler, Aplikasi wajib pakai dan Kesan selama di Malaysia
Pengalaman Menginap di Hotel Royal Safari Garden, Sekaligus ke Taman Safari
Pertama kali ke Scientia Square Park di Gading Serpong di hari ulang tahun Mazaya









No comments for "Hotel Komune Living Tempat Tinggal Selama di Malaysia"
Post a Comment