Pengalaman Mengesankan Berangkat Ke Malaysia Hanya Bersama Toddler


Pic : doc pribadi/ anita komala sari

Alhamdulilah pekerjaan baru

Ketika tahu ayahnya yaya akan ada trip business ke malaysia itu rasanya antara seneng dan sedih. Seneng karena alhmdulilh akhirnya Allah kasih jalan pekerjaan baru untuk ayahnya yaya. Sedihnya karena kita akan tinggal berjauhan. Ya semoga jalan ini menjadikan berkah melimpah, baik untuk dunia akhirat. Tapi memang gak bisa di bohongi ya sedihnya itu berasa banget karena setelah sekian bulan dia suka bantu urusan yaya dan masalah domestik rumah, sedangkan sekarang semua sendiri lagi. Kalaupun adanya ART hanya dari pagi sampai siang saja sebatas membantu pekerjaan domestik rumah.

Info mengenai akan segera ke malaysia memang sudah dari awal bulan puasa makanya suami buru-buru urus passport dan perintilan lainnya untuk persiapan kesana. Meski cuma tiga minggu tapi kok rasanya gimana gitu ya. Berasa sepi deh. Ah yasudalah daripada bengong sepi nungguin dia tiga minggu berduaan sama yaya di rumah mendingan ikutan nyusul aja kesana sekalian jalan-jalan juga. Dan fix gak lama setelah dia urus passport, kita berdua mama dan yaya juga ikut urus passport juga dong.

Dari waktu yang tersedia akhirnya di ambil keputusan kita nyusul itu diminggu trakhirnya di malaysia. Segala resiko semua kesulitan saya ambil, mulai dari harga tiket pesawat di long weekend yang beda dari biasanya, kamar hotel yang ternyata juga harus bayar sendiri karena gak bisa main numpang nginep satu kamar bersama ayahnya yaya disana dan semua perintilan berangkat dilakukan sendirian. Sebelumnya suami sudah bantu booking pesan tiket pesawat dan hotel jadi selebihnya ya urus sendiri. Meskipun juga nantinya kita beda lantai tapi gapapalah yang penting tinggal di satu hotel yang sama. 

Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Persiapan yang harus dibawa

Berikut list persiapan saya untuk ke malaysia :

  • Passport mama dan yaya
  • Print out tiket hotel
  • Print out tiket pesawat pulang pergi
  • Uang cash untuk di tukar ke ringgit malaysia
  • Install aplikasi Air Asia maskapai yang di pakai
  • Install aplikasi Wallet untuk tiket check in tiket pesawat
  • Install aplikasi Touch n Go untuk belanja, makan etc
  • Install aplikasi Grab untuk transportasi mobil
  • Siapkan kartu Touch n Go untuk jalan-jalan naik MRT, monorail
  • Isi MDAC tiga hari sebelum keberangkatan


Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Hal-hal tersebut adalah hal yang harus dipersiapkan dan gak boleh terlewat. Sedangkan perintilan si toddler dan mama ada di list lainnya. Memang banyak ya, jadi yah dinikmati saja keribetan ini hahaa..

Saya memang sudah niatkan bahwa nanti yang masuk bagasi hanya satu koper ukuran 24 inch, karena perintilan tambahan barang lainnya sudah banyak. Ada tas punggung, tas slempang, gendongan depan dan stroller yaya. Untuk stroller yaya memang bisa tinggal dilipet lalu dititipkan daja di pintu pesawat. Sedangkan tas punggung di kabin pesawat, lalu tas slempang dan gendongan dibawa sampai kursi saja. Kebayangkan perintilan itu dan yaya di pangkuan saya selama di pesawat. 

Oh ya, malam sebelum keberangkatan saya juga sudah memastikan berat koper itu tidak lebih dari 20 kg. Suami sudah mewanti wanti bawa bajunya sedikit saja karena ada fasilitas cuci baju sampe kering layak pakai disana. Dan benar saja, baju memang sudah sedikit dibawa tapi perintilannya itu yang segambreng wkwkwk.. Alhasil setelah ditimbang di rumah 16.5 kg tapi sampai bandara kena 18.7 kg wkwkwkk.. Sedangkan tas punggung beratnya hanya 2 kg saja.


Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Mulai perjalanan Jakarta - Kuala Lumpur


Kami berangkat jumat pagi keluar dari rumah pukul 6 sampai bandara terminal 2 pukul 7. Pesawat kami di pukul 10, jadi masih ada waktu buat cari sarapan dulu jadi ya setidaknya kami tidak di buru-burui waktu. Sampai saat ini gak pernah menyangka saya akan pernah jalan berduaan sama toddler lintas negara gini. Meskipun saya sudah pernah ke Malaysia sebelumnya tapi tanpa dulu anak. Sedangkan  sekarang sama toddler yang tingkahnya bisa berubah - ubah setiap waktu. Sungguh pengalaman yang mengesankan. Saya cuma berfikir apa yang akan terjadi terjadilah, saya hanya punya Allah untuk meminta segala petunjuk dan perlindungan selama di perjalanan nantinya. Perasaan takut ya pasti ada, apalagi pernah dapet info salah satunya kalau ambil bagasi di KLIA 2 itu beda gedunglah, jauh lah, lalu pihak imigrasi kadang ada saja yang tidak kooperatif untuk meoloskan kita di imigrasi dengan pertanyaan-pertanyaan detailnya dan dan segala yang tidak di sangka lainnya. Tapi alhamdulilah nyatanya gak gitu, saya di permudah segalanya oleh Allah. Meski gak lancar-lancar amat, tapi masih semua masih under control.

Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Drama perjalanan bersama toddler


Jalan bersama toddler itu nano nano rasanya. Kadang dia anteng kadang rewel. Kadang merasa aman kadang juga ada stressnya. Masuk bandara semua aman, tapi menit-menit sebelum masuk pesawat dia pupita dong, langsunglah emaknya gercep buat segera nyebokinnya. Saya sendiri juga ada aja perasaan pengen buang air kecil padahal biasanya juga gak gitu, jadilah beberapa kali ke toilet. 

Selanjutnya, di saat pesawat take off dan sudah berada di atas toddler aman terkendali dia bisa tidur  karena memang sudah masuk jam tidurnya, tapi ketika setengah jam sebelum landing di saat pilot menginfokan hal tersebut tiba-tiba dia kebangun dengan kaget dan kayak orang ketakutan gitu dong. Alhasil nangis-nangislah anaku ini wkwkkk… 

Lalu ketika di imigrasi saat dia di gendong dari strollernya untuk ambil foto dan sepatunya kesangkut pas di kembalikan ke dudukan strollernya lagi eh yaya malah copot kaos kaki wkwkwkkk.. 

Keribetan di bandara juga terjadi saat saya terlalu percaya diri mengikuti arus para penumpang pesawat yang ingin keluar bandara melalui jalur bus atau kreta yang harus naik eskalator naik satu laintai. Sedangkan saya akan menggunakan taksi ke hotel tentunya jalurnya bukan kesitu, tapi seharusnya jalan lurus terus dan di ujung itu baru turun satu lantai lagi. Alhasil bawa koper plus yaya yang di stroller naik turun eskalator repot juga. Waduh bener-bener ya, kalau sampai gak nanya dulu tadi bisa makin bingung sendiri. Memang ya, kalau gak ngerti tuh ya nanya jangan diem aja, banyak orang yang bisa ditanyai di sana dan itu sama sekali gak masalah daripada kita sendiri kebingunan dan rute jalan makin ngaco. Benar saja selanjutnya setiap hal yang bikin saya bingung saya langsung nanya orang sekitar. Dan saya pun akhirnya menemukan jalur grab driver ya telah menunggu saya dan yaya menuju hotel, alhamdulilah.

Sebelum keribetan mencari grab kami sempatkan makan siang dulu di mall bandara untuk isi tenaga, lalu ke money changer untuk tukar uang cash yang sudah saya siapkan dari rumah, ke toilet lagi bawa-bawa koper, isi botol air minum yang sudah habis, barulah lanjut mencari taksi menuju hotel.

Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Sampai juga di Kuala Lumpur


Meski rada mahal, tapi kembali lagi yasudahlah saya pergi gak sendiri tapi bawa toddler, sudah paling pas memang naik taksi. Naik taksi dari KLIA 2 ke daerah bangsar itu kena 75 RM.

Taksinya enak, jalanan lancar. Dari bandara KLIA 2 sampai hotel daerah bangsar sekitaran 1 jam. Belum ketemu suami? ya belum dong kan masih jam kerja. Jadilah saya urus sendiri masalah check in. Satu kesalahan terfatal adalah sok-sok’an mengikuti sang receptionist pakai bahasa melayu bukan memaksanya menggunakan bahasa inggris. Yang ada pusing otak ini mencoba mentranslate apa yang dia maksud hahahaaa… Inti dari penjelasannya adalah apa yang saya booking itu belum masuk pembayaranya di sistemnya jadi saya harus bayar. Padalah uang cash yang baru aja di tuker di bandara niatnya untuk bayar deposit hotel, eh ternyata gak ada deposit yang ada tagihan kamar yang belum ke debit di sistemnya. Meski pake kartu kredit sempet di tolak syukurnya bisa gunakan kartu debit. Kami menginap di Komune Living, daerah perkantoran ya mirip-mirip dengan SCBD lah kalau di jakarta. Selama 7 hari, jumat sampai kamis. Dengan total kurang lebih 986 RM.

Disini pula di lobby hotel yaya kumat lagi rewelnya, ya mungkin karena dia udah cape dengan perjalanan yang hampir seharian ini, dan sudah bosen duduk terus di stroller. Syukur alhamdulilah di jam solat ashar waktu malaysia sekitar 16.30 akhirnya mama dan yaya bisa masuk kamar hotel di lantai 25 dengan tenang dan happy :D

Pic : doc pribadi/ anita komala sari


Karena jumat ini sudah seharian dalam perjalanan jakarta menuju KL, maka jalan-jalan kita nanti bertiga di hari sabtu, minggu, senin. Lho kok senin bisa jalan bareng. Iya karena senin waktu itu bertepatan dengan ulang tahun raja jadi hari libur nasional mereka. Sedangkan selasa mama dan yaya saja yang jalan-jalan sendiri. Lalu rabunya charge tenaga aja karena esok kamis akan seharian lagi pulang ke jakarta. 

Jalan-jalan sama toddler itu memang harus mengikuti jam tidurnya dan kapan dia punya tenaga penuh untuk di ajak jalan. Dari hari pertama jalan-jalan, kami keluar hotel itu setelah jam makan siang plus setelah masuk jam solat zuhur, yakni di jam 13.30 siang banget ya. Lagi lagi kita masih bekum terbiasa dengan jam waktu solat di KL tapi memang begitu adanya. Jam ini pas banget yaya juga sudah bangun tidur, kita juga sudah solat jadi langsung cuss jalan. Dengan catatan kemanapun pergi gendongan dan stroller selalu dibawa kemana mana. Kita juga mencoba naik kreta monorail dan mrt menuju tempat-tempat yang telah menjadi template orang indo kalau lagi melancong ke negri jiran ini. Seperti Pavilion, bukit bintang, jalan alor, KLCC - twin tower, hanifa, dan sempet nyobain main ke mall mid valley juga ke the sphere saat hanya main berduaan sama yaya.

Jalan bersama toddler itu harus disesuaikan segalanya. Ada kalanya kami naik kreta, ada kalanya juga kami naik taksi. Menyesuaikan kapan harus makan, kapan dia mulai ngantuk dan kapan bisa di ajak main. Hampir setiap malam setelah pulang dari jalan-jalan seringannya yaya sudah dalam kondisi tidur dan disitulah gendongan yang dibawa-bawa dari tadi berfungsi :)


Baca juga,

Saya juga menjual produk digital kunjungi disini

Produk Digitalku ðŸ‘‡





Post a Comment