7 Solusi Menghadapi Kemacetan (Kemacetan Jakarta - Kendaraan Umum - Mobil Pribadi)

Picture :  pixabay.com

Yang namanya macet itu adalah hal yang paling gak enak. Semua kehambat, kelancaran jalanan itu udah menjadi sebuah harapan indah yang susah dicari saat ini. Dimana-mana macet. Jakarta oh jakarta, pesonamu telah membuat orang terbius sampe kemacetan pun udah menjadi hal yang biasa dan lumrah. Dan menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang mencari sesuap nasi di riuhnya kota jakarta.
Kemacetan padahal membuat pemborosan dimana-mana, tenaga begitu banyak terbuang dengan menunggu kapan ya jalanannya lancar, udah pasti bensin lebih boros, lapar haus menyiksa orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Yang namanya macet itu udah pasti jahat, apalagi macetnya berjam-jam.


Kunjungi juga channel youtube saya,
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Video : Youtube/ Catatan Anita


Yang mau meeting udah pasti gelisah entah gimana kalau telat pasti gak enak banget kan, yang mau naik pesawat pasti udah bolak balik liat jam takutketinggalan pesawat, yang mau melahirkan sang ibu harus tahan-tahanin dan sabar-sabar aja dalam perjalanan menuju rumah sakit, yang mau pertama kali kerja atau interview pasti ketakutan banget, karena dengan macet akan telat dan tamatlah sudah kesempatan untuk diterima di tempat yang baru. yang mau ujian sekolah, yang mau jemput anak, yang keluar gang kecil besar, pertigaan jalan, perempatan jalan semua menjadi satu tumpah ruah dijalanan. Yang akhirnya berakibat kemacetan menjalar dimana-mana, menjadi sabahabat setianya, dia adalah teman yang paling gak enak, tapi pada kenyataannya ya begitulah kita yang membuat itu semua sehingga timbulah efeknya dengan nama macet.

Sang perusahaan leasing, dealer disana sini gencar mempromosikan barang dagangannya dengan model-mode terbaru, target mereka terpenuhi. Mereka dapat keuntungan tapi kesemuanya itu mengakibatkan jalanan makin penuh dengan barang-barang mereka. Ya realitanya seperti itu ya, motor mobil terus menambah tapi jalanan tidak bertambah, atau lebih tepatnya hanya di bangun sepersekian persen dari total jalanan yang ada di jakarta dan sekitarnya. Omset mereka, keuntungan terus bertambah tapi disisi lain hal itu berdampak buruk bagi pengguna jalan lainnya. Miris memang, tapi begitulah adanya dan begutlah faktanya. 

Picture :  pixabay.com
Jalanan lancar yang diharapkan hanya menjadi impian semata. Semua tempat gak lepas dari yang namanya macet. Dari jalan raya sampe gang kecil, dari jalan tol sampe jalan akses menuju jalan layang semua macet. Dari angkot-angkot yang dituding menjadi penyebab kemacetan sampe pedagang kali lima. Kadang saya gak habis pikir, gimana bisa saya telah menjalani kehidupan jakarta yang peruh kesemrawutan terutama pada sarana dan prasarana transportasi umum yang sama sekali gak manusiawi sekian tahun.


Contoh perjalanan yang paling aman dan cepat ditempuh adalah dengan kereta, hanya kepadanya keretalah saya bergantung setiap hari untuk menempuh sekian kilometer dalam hitungan menit dan sampai. Tapi justru dengan kreta saya tidak mendapatkan arti kata nyaman, aman, dan teratur. Kreta memang cepat tapi jika di jam kerja pulang atau berangkat, jangan harap mendapatkan tempat duduk, berdiripun susah sehingga kadang encok-encok nih badan yang gak berdiri atau bertumpu pada kaki yang tegak lurus, tapi badan ini harus terdesak sebegitu banyaknya orang-orang yang ingin cepat-cepat sampai tujuan. Perjuangan memang huufft.. Belum lagi kalau kereta sedang hambatan, sedang masalah sinyal, anjlok atau kendala lainnya benar-benar di tuntut sabar diri ini. Kreta memang teman terbaik saat ini, tapi bukan teman sejati, karena adakalanya kita bisa mengandalkan kreta tapi dengan kreta pula saya harus siap segala ketidaknyamannnya, karena kondisinya yang saat ini tidak manusiawi dengan terus memasukan penumpang meskipun kreta sudah penuh dan sesak di setap gerbongnya. Lalu saat turun harus berganti angkot, dimana angkot itu harus penuh isinya, dengan kaki tertekuk badan terdesak orang yang duduk disebelah dan ditambah kemacetan jalanan,komplit sudah perjuangan pulang atau pergi menjadi penderitaan yang tiada berakhir. 

Lalu gimana solusinya ? berikut saya paparkan menurut hasil analisa dan pengalaman di lapangan seputar kemacetan jakarta yang tiada berakhir.

1. Berangkat lebih pagi

Bangun pagi, lalu segera deh berangkat kerja. Memang kadang rasa malas suka banget dateng, apalagi dikala badan sedang gak fit, bawaanya pengen datang siang aja deh, atau liat nanti deh. Tapi percayalah buat  orang-orang yang enggak mau kena macet hal ini menjadi solusi yang manjur buat ngatasin kemacetan di jakarta, Tapi ya itu kita harus mempersiapkan semuanya lebih pagi, dengan lebih pagi kita dapat sampe di kantor lebih cepat, bahkan kepagian. Berangkat pagi juga dapat membuat kita lebih siap di kantor daripada yang datang mepet atau kesiangan. Kita bisa sarapan dulu, bisa mempersiapkan apa saja yang akan di kerjakan hari ini, bisa tidur dulu meski beberapa menit di meja dan lainya. Biasanya cara ini dipakai buat mereka yang rumahnya memang jauh dan memerlukan waktu khusus buat perjalanan yang ditempuh sampe kantor. Kalau saya dulu, agar niat selalu kencang saat bangun pagi dan malas mandi, saya selalu berfikir dengan berangkat pagi saya bisa ambil jatah tidur saya di bis atau kreta dengan
demikian rasa malas itu teratasi.

2. Gunakan Jalan Pintas

Buat mereka yang udah pusing dengan jalan raya dengan segala kemacetannya, biasanya tau jalan-jalan tikus. Melewati jalan tikus memang gak selancar saat di jalan raya, tapi setidaknya kita meminimalisir tingkat kemcetan. Memang gak besar jalannya tapi cukuplah, apalagi buat sepeda motor pemilihan jalan tikus kadang dirasa lebih manusiawi dan nyaman dibanding harus bergulat dengan kemacetan di jalan raya. Jalan pintas atau jalan tikus memang biasanya lebih berkelok-kelok, tapi setidaknya inilah cara terbaik untuk saat ini. Orang - orang yang kerja di pusat jakarta memang harus di tuntut pintar, pintar dalam segala aspek dan gak terkecuali sama pengetahuan jalan pintas. Kemacetan itu kejam, maka gimana caranya agar bisa menghindari dengan yang namanya macet.

3. Gunakan Headset

Ini memang cara yang fun. Dengan segala yang dialami kita pasti akan mencari cara gimana semua ini dijalani dengan ikhlas. Maka apapun dilakukan agar, kita bisa mengatasi permasalah macet ini.Pasang headset saat bekendara memang solusi sesaat tapi setidaknya kita bisa fun dengan hal itu. Mendengarkan musik favorit atau radio memang menyenangkan dan gak ada salahnya, tapi cara ini tidak dibenarkan 100% karena jika kita memasangnya dengan volume besar lalu tiba-tiba ada orang yang klakson keras, kita bisa aja gak dengar dimana hal ini akan mengakibatkan kecelakaan. Headset memang media untuk menghilangkan stres macet di jalanan tapi mungkin dengan cara lebih bijak kita bisa tetap menggunakannya tanpa bisa menimbulkan resiko kecelakaan, yakni dengan mengecilkan volumenya atau memakai sebelah saja.

4. Baca Buku

Untuk yang satu ini, mungkin ini terdengar aneh tapi buat pengguna mobil atau bis atau kereta hal ini manjur lho buat dijadiin teman dikala kemacetan berlangsung. Dengan membawa buku dan membaca kita gak harus tuh ikut merasakan apa yang terjadi dijalanan. Tetapi balik lagi hal ini harus dikondisikan ya, jika kondisi kreta, atau bis super penuh pasti susah juga buat baca buku sekalipun.

5. Tidur

Dari pengalaman seperti yang saya tulis sebelumya di atas, saya selalu gunakan cara ini jika di kreta atau bis tapi yang jelas saat dapat duduk ya. Dengan tidur saya merasa lebih baik, karena saya gak perlu tau kondisi jalanan semacet apa. Dengan tidur saya lebih fresh, manggunakan masker dan memeluk tas yang ada di pangkuan. Saya selalu set time kapan sekiranya akan sampai, jika bis kita bisa mengira-ngira jamnya, tapi dengan kereta kepastian sampai di stasiun tujuan itu lebih pasti jamnya. Meski pernah sekali dua kali kelewatan stasiun tujuan, tapi saya sering menggunakan cara ini saat di perjalanan.

6. Mainin HP

Buat orang indo yang lebih suka mantengin hp daripada membaca buku, cara ini tulen abis. Gak jarang alias dominan gak cewek atau cowok pasti menggunakan cara ini untuk menghilangkan kebosanan di kreta atau bis. Entah apa yang dilakukannya, apakah main game, baca berita, dengerin musik, kepo di medsos atau hanya sekedar scrol-scrol gak jelas. Cara ini ampuh buat bunuh waktu di jalan. Meski inet di jalan gak karuan sinyalnya tetep aja dipaksa nyala oleh mereka yang gadjet mania.

7. Baca Quran

Gak heran memang indonesia one of the best moslem in the world. Dikreta saya sering melihat ibu-ibu atau mbak-mbak yang meskipun berdiri tapi tetap meluangkanwaktu membaca alquran. Entah dari aplikasi atau yang berbentuk buku, ada yang berupa buku tipis mungkin hanya surat-surat tertentu atau amalan pagi dan sore. Saya kadang salut, ditengah penuhnya kreta meraka tetap membaca kitab suci tersebut. Damai dan nyaman kadang kalu mendengarkan mereka membacanya meski suaranya sangat kecil tapi saya mendengarkannya lirih-lirih.


Mungkin itu adalah beberapa bentuk aksi yang dilakukan saat kita menghadapi kemacetan. Bagaimanapun juga kemacetan adalah hal yang tak pernah di inginkan setiap orang. Setiap orang ingin bebas, lancar di perjalanan, ingin nyaman berkendara. Dan setiap orang bebes memilih apa yang dia perbuat untuk menghadapi yang namanya macet dan selama itu tidak menggangu orang lain tentutnya.

Semoga pemerintah kita bisa segera menanggulangi kemacetan yang terjadi. Sehingga pengguna jalan bisa mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.


Kunjungi juga channel youtube saya,
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇


Video : Youtube/ Catatan Anita








Post a Comment