Memaknai Rejeki Yang Kita Terima, Damai & Tenang Kembalikan Semua ke Allah SWT [Tugas Hidup]

Picture : pixabay.com


Rejeki itu banyak bentuknya, ada materi, kesehatan, usia, waktu luang dan di kelilingi orang-orang yang menyayangi. Rasanya sangat sempit jika di artikan rejeki cuma masalah uang dan uang. Meski gak dipungkiri uang itu memudahkan segalanya dan segalanya memang butuh uang.

Mengejar sesuatu yang belum dimiliki akan membuat kita buta akan sekitar kita. Sebenarnya ya kalau mau di pahami dengan detail karena jasa orang tualah kita sukses dan bisa sampai di kondisi yang sekarang ini dan begitupun juga karena pasangan jugalah yang membantu menguatkan kita bisa melalui segalanya sampai dirasa lebih mudah.

Kadang orang luar hanya melihat hasilnya saja, padahal kita di dalamnya setengah mati berjuang mati-matian memperolehnya. 

Sering kita denger kalau kadang tidak semua yang kita inginkan akan kita dapatkan, tapi nyatanya Allah memberikan apa yang kita inginkan bahkan lebih, tapi dengan syarat kamu harus "ikhlas".
Ya ikhlas memang tidak mudah tapi saat mendapatkan itu sangatlah manis, nikmatnya lebih nikmat dari makanan yang paling nikmat di dunia ini. Kenapa saya bisa bilang begitu? ya karena saya pernah merasakannya. Ikhlas tidak mudah tapi sangat sangat setimpal bayarannya bahkan lebih.

Saat yang di kejar hanya uang dan uang, dunia dan dunia maka itu saja yang akan kau dapatkan Tapi hanya sebatas itu saja lainnya tidak akan kamu dapatkan. Tidak ada ketenangan batin, keberkahan rejeki dan kedamaian hati. Mungkin akan lebih damai dan indah kalau yang di kejar adalah keberkahan hidup? Saat akhirat yang kamu kejar maka dunia akan mengikutinya.

Seperti perumpamaan orang bijak yang mengatakan "Orang yang mengejar dunia seperti ia membeli domba tapi hanya dapat talinya saja, Sedangkan orang yang mengejar akhirat ia mendapatkan tali dan dombanya".


Baca Juga :
Sabar Dan Ikhlas adalah Obat Terbaik [Perjuangan Program Hamil Bayi Tabung] [Bagian 5]
Keberhasilan Dalam Menghadapi Proses Bayi Tabung
Penginapan Rekomendasi Sekitar RSIA Ferina Surabaya - Guest House Graha 100



Rejeki yang belum kita miliki memang kadang membuat perdebatan dalam hati, tapi jika semua dikembalikan ke sang pencipta akan terasa tenang hati ini.

Saat semua tak sesuai harapan, ikhlas dan sabar adalah obat terbaik. Pasrahkan semua ketentuan adalah milik Allah. Manusia hanya menjalankan tugas hidup saja, berusaha dan berdoa semaksimal mungkin. Toh apa yang dimiliki sekarang semua adalah titipan, yang Allah berikan untuk menguji iman setiap orang, apakah bersyukur atau tidak, apakah menjaga atau tidak. Banyak harta melimpah tapi kalau tidak berkah untuk apa ? kalau tidak ada kebahagiaannya untuk apa  ?

Picture : pixabay.com


Hidup itu simple, hidup itu perfect, hidup itu indah, dan mesti di pahami hidup itu hanya sementara waktu saja. Berapa sih biasanya rata-rata orang hidup paling enggak mereka umurnya 60-70, ada yang kurang bahakan ada yang lebih dari itu. Muda tua gak menjamin mereka akan punya umur panjang, kalau kematian udah dekat yang ada hanya menunggu hasil timbangan amal perbuatan kebanyakan baiknya atau kebanyakan buruknya. Jadi untuk apa setengah mati kejar yang sebenarnya kosong ?

Kita hanya wayang, pemain film dalam sebuah sekenario Allah. Untuk apa "ngoyo" sama hal yang bersifat keduniaan? Memang semua itu perlu dan sangat diperlukan untuk kebutuhan hidup, sandang, pangan, papan tapi kalau hanya meniatkan untuk itu lalu apa hakikat tujuan setelah kematian tiba?
Kadang saya berfikir, kenapa harus di fikirkan begitu dalam kegundahan hidup yang belum terjawab ini ya, toh saat ini saya hanya menjalankan tugas hidup. Jika belum berkenan ya sudah ikhlaskan saja dan instropeksi diri lagi mana kah yang kurangnya dan salahnya.

Kita tidak bisa menyamakan kehidupan orang dengan kita, semua sangat berbeda. Analisa setiap pasien bayi tabung saja berbeda lalu kenapa kehidupan setiap orang pun harus disamakan. Setiap rumah tanggapun punya aturan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah, setiap negara punya otoritas dan caranya masing-masing juga dalam menjaga kedaulatan negaranya. Negara yang zona waktunya lebih lama dari negara lainnya bukan berarti dia lebih tertinggal dan lebih buruk. Indonesia lebih cepat dibanding Amerika, tapi pada kenyataannya Amerika sekarang mampu disebut sebagai negara maju dibanding Indonesia. Tapi juga bukan berarti Indonesia tertinggal, nyatanya indonesia juga menjadi negara berkembang yang jumlah kekayaanya alamnya berlimpah. 

Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan pasti itu. Dalam sebuah pertemanan saja jika kita memilih berteman dengan seseorang kita akan menilai sendiri terima saja kelebihannya dan kita skip kekurangannya sebagai tanda kita telah menerimanya. Tapi kalau dirasa kekurangannya menggangu prinsip dan pemikiran hidup kita atau dirasa gak bisa kita terima, yasudah berarti tidak bisa kita lanjutkan pertemanan itu. Berteman tapi sekedar berteman dan memilih "hanya" sekedar berteman tanpa niat memutus silaturahmi.

Buku itu (Magnet Rezeki) By Nasrullah mengajarkan bahwa pikirian kita adalah doa. Dulu yang saya tau perkataan adalah doa, tapi setelah baca buku ini yang mengagetkan saya adalah bahwa pikiran adalah doa. Maka hati-hati dengan apa yang kamu pikirkan. Apa yang kamu ucapkan untuk orang lain sebenarnya adalah untuk dirimu sendiri, kamu sedang menunjuk dirimu sendiri dengan telunjukmu karena itu sebenarnya adalah untuk dirimu sendiri ucapanmu.

Picture : pixabay.com


Apa yang kamu fikirkan akan terproyeksi dan menghasilkan gambar-gambar. Maka itulah yang akan terjadi. Seperti menonton film dalam bioskop yang memutar gambar-gambar dari roll film  yang diputar, itulah yang kita liat. Berfikir baik dengan management hati yang baik insya allah akan membuat semua keadaan baik juga. Seperti hadis ini, Sesungguhnya Allah berfirman: “Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku.” [HR. Muslim 4832, 4851; Tirmidzi 3527, Ahmad 7115].

Ironis makanya kalo pikiran kita hanya di isi hal-hal negatif. Rezeki itu luas, ada yang sudah ditetapkan ada juga yang datang secara tiba-tiba. Ada yang di usahakan ada juga yang karena sedekah, ada yang datang lewat orang lain ada yang langsung kita terima sendiri dengan tangan kita.  Pandai bersyukur membuat rezeki itu akan melimpah dan terus menerus datang. Bukan dengan keluhan dan komentar negatif.

Tugas Hidup, dua buah kata yang diliat biasa tapi kalau dipahami lebih dalam ada makna yang indah menurut saya. Apa yang kita lakukan di dunia ini semua adalah hanyalah tugas hidup tidak lebih dari itu. Saya belajar ini dari percakapan singkat antara mertua saya dengan seorang pedagang di pinggir jalan yang sudah renta. "Mbah kok masih jualan saja sudah tua","Iya bu saya hanya jalani tugas hidup saja", Seketika mak jleb....

Tugas hidup, bekerja untuk menyambung hidup, menyayangi dan melayani suami, bersedekah, berbuat baik terhadap sesama, orang tua, kakak, adik, guru, bos. Tetap berbuat baik meski kadang kita tidak dapat perlakuan tidak enak sekalipun dari mereka, karena kita hanya meminta balasan surga dari Allah. Dan surga hanya mau dimasuki oleh orang-orang yang hatinya tulus ikhlas karena Allah Bukan karena yang lainnya. Bukan karena dunia, pacar, teman, biar bagus diliat tetangga, biar enak dilihat saudara, biar terkesan  keren di mata kolega. Bukan!!!

Kembali ke niat karena niat tuluslah seorang wanita pendosa yang memberikan minum seekor anjing bisa masuk surga, karena niat yang buruk pulalah seorang pendakwah bisa masuk neraka.

Kalau semua dikembalikan ke Allah SWT memang akan terasa damai hati ini...
Serius menghadapi sebuah masalah tetapi tetap santai karena kita punya Allah SWT yang selalu melindungi kita dan Alquran sebagai petunjuk kita.









Post a Comment