Apakah Aku Seorang Shopaholic ? Yuk Simak Apa Yang Wajib Diperhatikan

Picture : pixabay.com


Lazim menurut saya seorang wanita memiliki barang beraneka ragam jenis dan bentuknya, tentunya lebih banyak dari kamu pria. Tapi kalau sudah punya trus beli lagi dengan alasan "aku belum punya warna yang itu, atau ih ini lucu deh kayanya wajib beli deh", apakah itu disebut Shopaholic ?


Menurut Oxford Expans, shopaholic adalah seseorang yang tidak mampu menahan keinginannya untuk berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja meskipun barang-barang yang dibelinya tidak selalu ia butuhkan.

Nah kan intinya tidak bisa menahan diri, out of control ini mungkin atau sangat penting buat kaum wanita seperti saya untuk lebih bisa lagi menahan keinginan untuk berbelanja. Terlebih kalau lagi sedang mengalami kondisi sedang tidak mood dan bosen dengan keadaan. Hal ini bisa jadi obat, tapi sayangnya obat yang bikin candu. Obat ini hanya bersifat temporary/ sementara sedangkan kondisi mood yang kurang ok itu bisa datang kapan saja. 

Picture : pixabay.com


Kecanduan ini sangat bahaya jika terus dibiarkan, candu yang merusak dompet dan tentunya psikologis. Bayangkan aja kalau lagi BT terus belanja, lalu BT terus belanja, dan seterusnya. Apa kabar sama isi kantong. Berapapun yang kamu punya ya bakalan habis begitu saja.

Kadang tempat perbelanjaan mall atau sejenisnya bisa menjadi racun jika diri pribadi kita gak bisa menahan gejolak keinginan untuk berbelanja. Sebenernya dulu (saat sekolah, kuliah dan baru-baru merasakan dunia kerja) sangatlah bisa menahan godaan, tapi kok kadang seiring waktu gangguan itu seperti sihir yang amazing ya? kok aneh ya... kok rasanya kalau saya gak beli itu kok ada rasa kepikiran ya, kok yang itu warnanya belum ya? sebenernya sudah punya sih tapi... kok kayanya gak afdol  klo warna itu gak ada ya. terus model itu kan aku belum punya juga, harus ya ? iya sih, kalau ada acara ini itu kan enak udah punya. kok perasaan-perasaan itu timbul tenggelam tapi lebih sering timbulnya ya ? Why ? Selamat anda sudah memasuki wilayah menjadi seorang Shopaholic.

Serem gak sih? ya iyalah pastinya serem. Di fimnya aja "Confessions Of Shopaholic" jelas dia atau pemeran utama yang udah kena tagihan oleh deptcollector masih aja gak takut berbelanja karena keinginannnya lebih kuat dibanding dengan efek dibelakangnya.

Keinginan itu adalah musuh utama. Kalau gak bisa di rante atau di manage akan bisa mematikan diri kita sendiri. Yang paling racun adalah ketika kamu akan keluar untuk berbelanja yang ada dalam pikiran kamu " Oh saya masih punya uang di ATM dan cc dengan nilai limit juga masih gede" wah ini udah deh racun, kamu akan kesulitan menahannya. Apalagi kalau kamu juga lagi ada uang cash di dompet yang lumayan tebel ow.. ow... jauhi segera niat kamu berbelanja deh. Bakalan susah hindarinya, asli bakaln susah!

Jaman sekarang shopping bukan hanya di mall atau pertokoan konvensional, tapi di dunia maya. Bahanyanya yang gak bisa menahan jari-jari berseluncur di market place akan kena jebakan. Ujung-ujungnya ya pastilah belanja. Pikiran akan mikir yang gak ada di ada-adain "Oh ini belum ada, beli aja deh", ini itu dan akhirnya belanja deeh...

Saya sendiri berfikir gak pernah ada salahnya dengan yang namanya berbelanja, tapi yang lebih penting belanja itu memang di sesuaikan kebutuhannya. Apakah ini butuh, sangat dibutuhkan atau biasa aja (gak butuh-butuh amat)?

Picture : pixabay.com


Perkara ini pasti setiap orang gak mudah kalau udah di depan layar leptop atau hp atau lagi ada sale di mall pasti penisirin alias penasaran. Yang bahaya adalah kalau keingian belanja itu datang disaat kamu membalasa rasa kebosanan kamu dan efek moody yang kamu lagi rasakan. Semua di alihkan ke belanja demi tercapainya rasa bahagia. Waduh anda sedang dalam masalah klo begitu.

Saya memang tidak perfect tapi mungkin cara ini bisa membantu kamu untuk tidak menjadi Shopaholic :

1. List Belanja, buat orang yang pintar mengatur keuangan cara ini tentu saja dipakai guna mengurangi pengeluran yang sia-sia. Jadi kalau mau belanja di luar list ujung-ujungnya harus dipikir ulang berapa kali deh.

2. Pikirkan Ini Dibutuhkan Gak, Nah ini udah paling betul mikir kalau mau beli sesuatu apakah barang ini cukup dibutuhkan atau hanya sekedar pengen punya (alias gak penting amat), dari situ kamu akan memfilterkan jadinya barang ini pantas dibeli gak? kalau dibeli harga segini itu worth it gak sih ?, "penting gak sih ini dibeli, buat apa, fungsinya apa ya kalau dibeli"?

3. Harga, Masalah ini terkadang gak mudah sih ya. Kalau sudah pengen dan ngincer dari sekian minggu atau sekian bulan dan nabung demi hanya untuk itu kayanya gpp, artinya kamu sudah effort untuk barang ini. Dan artinya juga itu penting buat kamu. Tapi gimanapun biar gak hedon, dan berfungsi maksimal dalam hidup kamu, masalah harga kayanya juga harus dipertimbangkan biar sesuai dengan kondisi keuangan kamu dan gak mengganggu kepentingan lainnya.

4. Hari Belanja, kalau udah gajian artinya akan belanja bulanan, tapi pasti ada aja belanja di luar tgl abis gajian ini kan ? nah dari sini bisa kamu atur lagi dalam sebulan harus berapa kali kamu boleh belanja. Hal ini guna membuat kondisi keuangan kamu lebih teratur. Memang sih gak mudah tapi kalau udah niat pasti bisa kok.

5. Atur Budget, Berapapun uang yang kamu habiskan untuk belanja akan lebih penting kalau di kasih budget atau lebih tepatnya kasih batas di nilai sekian nih buat beli ini dan itu. Soalnya orang biasanya mikir "ah masih bisa nih beli ini itu" tapi pas di itung-itung ternyata kelebihan yang menyatakan kamu akan sekarat di akhir bulan. Waduh jangan sampe deh ini terjadi kalau kurang teliti membaca kondisi. Menyepelekan budget itu juga akan memperparah kita belanja tanpa aturan kapan harus berhenti.

6. Di Cicil, Adakalanya orang pengen barang a tapi karena saking pengennya "yaudah di cicil aja deh gpp kok". Nih wajib diperhatikan lho karena racun cicil mencicil akan menjamur kalau kamu gak memperhitungkan berapa uang yang kamu dapat dan besaran yang akan kamu cicil per bulannya. Iya kalau 1 gpp, gimana kalau ciciclan udah ada  3 atau 4 atau 5 dan lebih. Ini akan membuat kamu kesulitan sendiri, karena sejumlah cicilan yang harus kamu bayar setiap bulan. Awalnya dikira "ah gampang, kecil ini cicilannya" tapi ternyata besar juga lho kalau jumalahnya udah lebih dari 1. Siapa yang kesulitan dan ngap-ngapan kalau bukan kamu sendiri.

7. Sikap Meremehkan, Ini udah paling jelek diantara lainnya. Karena sikap ini akan membuat kamu menyepelekan semuanya. Sikap ini akan membunuhmu. "ah gpp deh belanja ini itu besok kan dapet duit lagi" naaahh,, nahh,,, udah deh ini akan menjadi racun dalam hidup kamu. Tidak adanya keinginan untuk segera tobat dari habit ini cepat atau lambat akan membunuhmu. Ini bagaikan narkoba yang akan segera membuat candu dan mati karna candu.

Picture : pixabay.com

Belajar menghargai apa yang sudah didapat akan membuat kita sadar kalau sikap konsumtif itu sama sekali gak bener. Segera tobat dan niat yang kuat akan menghindari kita dari sikap konsumtif. Anggap saja itu racun jika memang sudah dirasa berlebihan, tapi bukan berarti kita akan stop total untuk tidak berbelanja. Tapi lebih kepada menghargai hasil kerja keras. Membeli untuk kepentingan itu akan lebih berharga daripada hanya untuk kesenangan sesaat. Karena kesenangan sesaat memang hanya untuk sesaat saja tidak langgeng dan selamanya.

Bahagia bisa juga dengan kesederhanaan, cukup dan berisi nilainya.
Kebahagiaan tidak bisa total di bayar dengan uang, namun dengan kreatifitas, waktu dan senyum pun bisa membeli kebahagiaan itu.


Post a Comment